13 Motor Elektrik Indonesia dan Dunia

Motor Elektrik Indonesia dan Dunia - Emisi gas buang yang rendah telah lama menjadi tuntutan masyarakat dunia terhadap industri otomotif. Perusahaan otomotif dunia pun kemudian menciptakan Motor Elektrik sebagai salah satu solusi untuk mengatasi polusi udara yang disebabkan oleh gas buang sepeda motor.

Motor elektrik, selain tidak memiliki gas buang, juga disinyalir bakalan lebih efisien (kalau listrik PLN nggak naik).
Kabar baik lainnya, motor elektrik punya daya tahan mesin lebih lama dibanding mesin motor konvensional dan tidak menyebabkan polusi suara, karena memang tidak mengeluarkan suara. Senyap, boss!

Coba bayangkan, jika di jalanan nanti semua kendaraan pakai mesin elektik semua, terutama ketika kita berhenti di lampu merah. Bau asap kendaraan yang bikin kita merasa sesak dan pengap, tak lagi kita rasakan.
Udara terasa lebih segar ketika kita bernapas. Bahkan tercium aroma bakaran sate kambing dari warung seberang jalan itu, sementara kita menunggu lampu bangjo berubah warna.

Suasana yang biasanya bising oleh mesin kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, sudah tak lagi ada. Jadi, emak-emak yang naik motor matic di depan kita itu nggak perlu lagi ngomong ngotot dan meninggikan suara saat pingin ngobrol dengan teman di boncengannya itu.

Buat Mas-mas di sebelah kita itu, yang hobby banget nggeber-nggeber gas motor RX King-nya, tentunya hal ini akan menjadi kabar yang menyedihkan. Coba aja dia naik motor elektrik. Apanya yang mau digeber-geber? Mau digas-pol juga percuma,  tetep nggak akan bersuara. Hla wong, knalpot aja nggak ada. Hihihihi...
Mungkin, suatu saat nanti, kita akan rindu suara rueng..teng..teng..teng..teng...

Oiya, terkait Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang dulu didasarkan pada kapasitas mesin, kelak akan didasarkan pada emisi gas buang. Pemerintah Indonesia telah mengusulkan hal ini ke parlemen pada 12 Maret 2019  kemarin. Jika usulan ini gol, maka tarif pajak bagi mobil dan motor elektrik bakalan jauh lebih rendah dibandingkan mobil dan motor berbahan bakar bensin. Jadi intinya, makin rendah emisinya maka makin rendah tarif pajaknya.
Tapi entah ya, kalo kemudian muncul jenis pajak baru, seperti pajak baterai misalnya. Yah, tau sendiri lah. Ini Indonesia, cuy!

Okey. Kita kembali ke motor elektrik.
Di dunia, saat ini sudah bermunculan motor-motor berbasis mesin elektrik.
Ada yang dari Eropa, Amerika, Jepang dan juga China.
Bahkan Indonesia pun tak ketinggalan untuk ikut ambil bagian dalam industri ini.
Ada yang harganya puluhan juta, ada juga yang mencapai ratusan juta.
Tentunya teknologi yang diusung oleh motor itu juga yang mempengaruhi harganya.
Ada yang desainnya futuristik, ada juga yang sederhana saja.

Selama ini, ada persepsi bahwa motor elektrik itu kecepatannya tidak bisa diandalkan, bahkan cenderung sangat pelan. Tapi anggapan itu akan segera sirna dengan munculnya motor-motor listrik yang kecepatannya melebihi kecepatan motor Superbike yang selama ini kita kenal.
Perlu diketahui juga bahwa kecepatan motor bukan hanya dipengaruhi oleh teknologinya saja, tapi seringkali juga dipengaruhi oleh regulasi dari negara dimana motor itu diciptakan. Terutama untuk motor-motor yang akan digunakan secara umum di jalan raya.

Dan satu lagi persepsi yang salah tentang motor elektrik.
Bagaimana jika kena macet dijalan? Apakah listriknya nggak habis sia-sia?
Nah, ini motor elektrik, bukan motor bensin.
Kalau motor bensin, kena macet di jalan, mesin harus tetap nyala dan itu makan bensin. Kalau motor elektrik, kena macet di jalan, tuas gas kan nggak diputar alias nggak ada akselerasi, jadi nggak ada energi listrik yang terbuang. Jadi ya nggak bisa juga main blayer-blayer kayak RX King.

Nah, di bawah ini ada daftar motor listrik yang saat ini sudah eksis.
Sebagian akan membuat kita melongo karena kecepatannya sangat luar biasa, sehingga dinobatkan sebagai motor elektrik tercepat di dunia. Bahkan mampu mengalahkan motor-motor balap konvensional sehingga membuatnya masuk dalam jajaran 10 motor tercepat di dunia yang sebagian besar justru dihuni oleh motor-motor konvensional. Penasaran? Lihat daftar motor elektrik di bawah ini.




1. VIAR Q1

Motor elektrik ini pake mesin dari Bosch. Jadi kalau masalah kualitas mesin, nggak ada yang perlu dikhawatirkan.
Dengan baterai Li-Ion 60 volt 20 AH yang menghasilkan daya 800 watts, Viar Q1 bisa melaju dengan kecepatan hingga 60 km/jam.
Motor produksi Indonesia ini dibanderol cukup murah, yaitu sekitar 16 jutaan.


Motor yang sudah dirilis sejak 2017 silam ini adalah motor hasil kerjasama antara PT Triangle Motorindo sebagai agen pemegang merk motor Viar Indonesia dengan Bosch, perusahaan asal Jerman yang terkenal sebagai supplier spare part yang top seperti ABS dan juga injector punya KTM Duke serta RC series.
Merek Viar sendiri sudah lama dikenal di Indonesia sebagai merek motor roda tiga.

Dari info yang bertebaran di internet, berat motor ini 87,5 kg. Tapi dari brosur Viar, dikatakan 78,5 kg. Mana yang bener? Entahlah. Saya nggak sempat nimbang.
Tapi jika beratnya 87,5 kg pun, motor ini termasuk ringan. Dan tentunya cocok untuk kaum wanita yang memiliki tubuh yang kecil. Karena mereka nggak perlu keluar tenaga besar untuk handle motor ini.

Duduk di atas VIAR Q1, rasanya seperti duduk di atas Mio atau Beat, hanya saja jok-nya lebih lebar dan cukup empuk.

Untuk pengisian baterai bisa dilakukan di rumah. Charger Input 220 Volts. Charger Power 50 Hz. Lama pengisian antara 5-7 jam.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 70 km
Kecepatan Maksimum:  60 km/h
Torsi Maksimum: -
Power Maksimum: 2 kW
Berat: 87,5 kg
Harga: 16,2 juta rupiah

Kembali ke Daftar Isi↑

2. GESITS

Motor asli buatan anak bangsa ini kabarnya mulai dipasarkan bulan Maret 2019 ini.
Pemesanan secara online sudah bisa dilakukan di situs www.gesits.co.id.
Harganya di bawah 20 jutaan, setara dengan motor-motor matic yang sudah duluan ada di Indonesia. Kemampuannya pun nggak kalah dengan motor matic 125cc.


Baterainya sistem swap. Jadi kalau baterai habis, bisa langsung ditukarkan di SPBU Pertamina. Kita cukup bayar Rp.5000 untuk menukarkan baterai kosong dengan baterai yang sudah terisi penuh. Murah bangets!
Kalau ngisi baterai sendiri di rumah, bisa makan waktu sampai 3 jam, jadi mendingan tukar di SPBU aja!

Dengan baterai Lithium Ion 5kW yang terisi penuh, motor elektrik ini bisa melakukan perjalanan sepanjang 70 kilometer. Coba bandingkan dengan motor matic. Murah mana?

GESITS itu singkatan dari “Garansindo Electric Scooter ITS”.
Jadi, ini sepeda motor apa skuter? Entahlah. Yang penting bisa bantu mobilisasi harian kita. Peduli amat tentang nama atau jenisnya.
Secara teknis, kecepatan maksimalnya 110 km/jam. Tapi kata Pak Harun Sjech, CEO PT Gesits Technologies Indo, motor ini bisa dipacu hingga 120km/jam.
Wah, motor matic bakalan tinggal cerita, dong!

Oiya, motor elektrik ini didukung oleh pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Pak Jokowi. Pernyataan ini nggak ada hubungannya dengan politik lho, ya. Saya netral. Seperti politik luar negeri yang dianut oleh negara Indonesia-ku tercinta ini. Saya pun menganut paham yang sama, Bebas Aktif!

Motor elektrik ini awalnya hanya sebuah penelitian yang dilakukan oleh ITS di tahun 2007, lalu kemudian digarap secara keroyokan oleh beberapa pihak, baik itu dari pihak Swasta, pemerintah/BUMN dan Institusi Perguruan Tinggi. Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek GESITS ini adalah Garansindo, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON), PT Len Industri (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Gesits Technologies Indo (GTI), PT Pindad (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang diwakili PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Wijaya Manufakturing (PT WIMA), dan PT Wijaya Karya (WIKA).

Sayangnya, baterai motor ini masih impor dari Jepang.
Dan informasi tentang kapasitas baterai juga masih simpang-siur. Ada yang bilang 1.9 kWh, yang lain bilang 3 kWh.
Kalau mesin motor elektriknya sendiri 5 kW Rated.
Di situs resminya sendiri, per Maret 2019 ini, belum ada keterangan spesifikasinya.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 70 km
Kecepatan Maksimum: 110 km/h
Torsi Maksimum: 15 Nm
Power Maksimum:  5 kW
Berat Kosong: 120 kg
Harga: di bawah 20 juta rupiah

Kembali ke Daftar Isi↑

3. SELIS NEW BALIS

Motor elektrik beroda 3 ini sempat viral di tahun 2017. Viral karena motor ni punya body seperti mobil yang bisa melindungi pengendara dari terik matahari, dan yang paling penting tentunya melindungi pengendara dari hujan. Yah, tau sendiri lah, Indonesia kan negara tropis yang musim hujannya bisa berlangsung selama 6 bulan di tiap tahunnya. Dan motor ini jadi solusi yang sangat pas untuk masalah itu.


Selis New Balis ini juga pas banget untuk kaum wanita. Motor ini melindungi pengendara dari panas dan hujan. Cocok buat antar-jemput anak sekolah. Cocok juga buat belanja ke pasar karena barang belanjaan bisa ditaruh di jok belakang.

Kecepatan maksimalnya juga cuma 40 km/jam, jadi lebih aman dibanding motor matic yang kecepatannya bisa lebih dari 100 km/jam. Paling tidak, ini akan mengurangi resiko kecelakaan akibat berkendara cepat. Mungkin itu sebabnya, perusahaan pembuat Selis New Balis ini menyebutnya SEPEDA listrik, bukan motor.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 50 km
Kecepatan Maksimum: 40 km/h
Torsi Maksimum: 30 Nm
Kapasitas Motor: 1.5 kW
Kapasitas Baterai: 50 Ampere
Berat Kosong: 380 kg
Daya Tampung: 300 kg
Harga: 45 juta rupiah

Kembali ke Daftar Isi↑

4. ZERO SR

Zero Motorcycles adalah produsen electric motor dari Amerika. Namun beberapa produknya sudah dijual di Indonesia. 10 unit Motor ini juga pernah dilelang di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 lalu. Semuanya ludes terjual dengan kisaran harga antara Rp 162 juta sampai Rp 170 jutaan.


Sebenarnya, selain yang seri SR, Zero Motorcycles juga sudah pernah mengeluarkan seri FX, seri DS dan seri S yang harganya di bawah seri SR. Yang spec-nya paling rendah sih yang seri FX, yang harganya sekitar Rp 180 juta - Rp 220 jutaan. Tapi itu harga off the road.

Cuma kalau kita punya masalah dengan baterainya dan pingin ganti baru, maka harga baterai barunya sekitar Rp 50 juta ke atas.
Dan belum ada dealer serta bengkelnya di Indonesia.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 196 km
Kecepatan Maksimum:  164 km/h
Torsi Maksimum: 157 nm
Power Maksimum: 52 kW
Berat: 188 kg
Harga: Rp 309 juta - 359 juta

Kembali ke Daftar Isi↑

5. APWORKS LIGHT RIDER

Ini motor elektrik paling ringan di dunia. Beratnya cuma 35 kg.
Desain body-nya yang sederhana seperti sepeda gowes dan terbuat dari Scalmalloy, bubuk aluminum alloy yang diklaim sekuat Titanium dan nggak bakalan karatan. Saking ringannya, itu motor bisa kita angkat pake 2 tangan seperti kalo kita ngangkat sepeda gowes.


Dan Light Rider adalah motor pertama di dunia yang dibangun dengan menggunakan teknologi 3D Printing.
Sayangnya, APWorks, perusahaan yang memproduksi Light Rider, cuma memproduksi motor elektrik ini sebanyak 50 buah saja.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 60 km
Kecepatan Maksimum: 80 km/h
Torsi Maksimum: 130 nm
Power Maksimum: 6 kW
Berat: 35 kg
Harga: $56,100

Kembali ke Daftar Isi↑

6. ALTA MOTORS REDSHIFT MX

Motor elektrik yang satu ini beda banget dengan yang lainnya.
Motor ini khusus diciptakan sebagai Motor Trail.
Jadi bukan untuk dipake di jalan raya, tapi buat off-road atau jumping-jumpingan.


Soal kemampuan REDSHIFT MX buatan ALTA MOTORS ini nggak kalah sama motor trail pada umumnya. Waktu melayang di udara terasa ringan. Saat landing nggak ngentrok banget kayak motor trail pada umumnya. Mungkin karena mesinnya enteng. Dan torsinya nggak terasa berkurang saat kita menyentuh tanah waktu landing. Pokoknya asyik, deh!
Buat yang hobby motorcross, REDSHIFT MX ini layak untuk dicoba.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 3 jam
Kecepatan Maksimum:  104 km/h
Torsi Maksimum: 162 nm
Power Maksimum: 40 hp
Berat: 121 kg
Harga: $14,995

Kembali ke Daftar Isi↑

7. LITO SORA

Kecepatannya cukup menjanjikan. Bisa sampai 193 km/h.
Daya tahan baterainya pun cukup untuk perjalanan menuju kota terdekat dengan kota kita. Torsi-nya 90 nm, lumayan bagus dan cukup mumpuni untuk melahap tanjakan di jalanan kota.


Desainnya futuristik tapi jok-nya cuma buat satu orang. Jadi nggak bisa boncengin istri dan anak.
Beratnya 260 kg. Jadi agak merepotkan kalau untuk pengendara berbadan mungil.
Harganya naudzubillah min dzalik. Mending uangnya buat bikin rumah kos-kosan di kota kecil.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 193 km
Kecepatan Maksimum:  193 km/h
Torsi Maksimum: 90 nm
Power Maksimum: -
Berat: 260 kg
Harga: $77,000

Kembali ke Daftar Isi↑

8. ENERGICA EGO

Motor elektrik ini buatan Italia. Desainnya sporty dan keren abis. Modelnya motor balap banget. Tinggi jok 80 cm. Di buritan ada tambahan jok dikit, bisa buat boncengin istri. Jadi biarpun namanya Energica Ego, dia nggak ego-ego banget lah. Daripada Lito Sora yang di atas itu, dah harganya super mahal, nggak ada boncengannya pula.
Tapi, seperti kebanyakan motor sport, karena boncengannya lebih tinggi dari sopirnya, maka istrimu jadi terlihat bagaikan piala. Kalau fisik sehat nggak masalah, kalau fisik rapuh bisa masuk angin.


Top speed bisa sampai 245 km/jam, jarak 0-100 km ditempuh dalam waktu 3 detik.
Jadi kalo dibandingin sama Supersport 600 cc, Energica Ego jauh lebih kenceng.

Kapasitas baterainya 11.7 kW. Lama waktu yang dibutuhkan buat nge-cas baterai pake listrik rumah sekitar 3-4 jam. Tapi kalau di Italia sana sudah ada stasiun-stasiun charger buat nge-cas kendaraan listrik. Dan kata orang sono, nge-cas baterai Energica Ego sampai full cuma butuh waktu setengah jam. Hehehe.., lumayan lama juga, ya. Mendingan motor elektrik Gesits, tinggal tukar baterai, nggak sampe 1/2 jam.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 193 km
Kecepatan Maksimum:  245 km/h
Torsi Maksimum: 200 Nm
Power Maksimum: 136 hp
Berat: 280 kg
Harga: $35,000

Kembali ke Daftar Isi↑

9. BRUTUS V9

Dari bentuknya, Harley Davidson banget! Dan jelas, ini motor elektrik produksi Amerika. Dan seperti karakter kebanyakan motor Amerika, daya jelajahnya luar biasa dan kenyamanan pengendaranya top banget. Posisi badan pengendara tegak, jadi nggak gampang capek untuk perjalanan panjang.


Motor ini cocok untuk touring atau pergi keluar kota.
Lamanya pengecasan baterai tergantung pilihan baterainya karena Brutus V9 punya 2 pilihan baterai, 18.8 kWh dan 33.7 kWh. Untuk baterai yang 18.8 kWh bisa digunakan untuk menempuh jarak hingga 337 km, sedangkan yang 33.7 kWh bisa sampai 450 km. Tenaga yang dihasilkan bisa sampai 125 hp. Kecepatan maksimum sampai 185 km/jam.

Soal harga. Bisa dibilang nggak mahal-mahal amat. Kalo dollar=14ribuan, ya harga Brutus V9 cuma sekitar Rp455 jutaan, lah. Kalo harganya dibandingin dengan Harley Davidson Street Rod, yah sebelas-duabelas, sih. Tapi kalo dilihat dari desainnya ya nggak mirip sama Street Rod. Lebih mirip sama Harley Davidson Street Glide yang harganya bisa lebih dari 1 milyar rupiah.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 450 km
Kecepatan Maksimum:  185 km/h
Torsi Maksimum: 375 nm
Power Maksimum: 125 hp
Berat: 355 kg
Harga: $32,490

Kembali ke Daftar Isi↑

10. VICTORY EMPULSE TT

Motor elektrik buatan Amerika juga. Tapi tampangnya kayak model Motor Street Fighter. Kayak Benelli TNT 25 kali, ya?


Baterai bisa digunakan untuk menempuh jarak 225 km sekali pengecasan.
Desainnya, ya itu tadi, Street Fighter banget. Sporty dan kekar. Nggak gedhe-gedhe banget kayak Harley. Terlihat sederhana tapi cukup berotot dan cakep.

Kecepatan maksimal 160 km/jam. Torsinya sampai 82 nm dengan power maksimum hingga 54 hp. Yah, pas banget lah untuk tunggangan di jalanan kota.
Tapi belum bisa merebut tahta Si Raja Jalanan, RX King kali, ya?
Hihihihi....

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 225 km
Kecepatan Maksimum:  160 km/h
Torsi Maksimum: 82 nm
Power Maksimum: 54 hp
Berat: 213 kg
Harga: $19,999

Kembali ke Daftar Isi↑

11. LIGHTNING LS-218

Nah, ini yang paling TOP untuk urusan kecepatan!
Kecepatannya luar biasa untuk sebuah motor elektrik yang sering diragukan kemampuannya. Motor satu ini berhasil mencapai Top Speed 350,8 kpj ketika dites.
Bahkan berhasil masuk peringkat ke-6 untuk kategori 10 motor tercepat di dunia.


Selain cepat, motor ini tenaganya gedhe banget! Power maksimal mencapai 200 hp dengan torsi 227 nm. Buat tunggangan di jalan raya juga ok, karena desainnya cakep banget dan nggak weird.
Cuma, harganya itu yang bikin sedih.
Tapi ya itu lah. Ada harga ada barang.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 160 km
Kecepatan Maksimum:  350 km/h
Torsi Maksimum: 227 nm
Power Maksimum: 200 hp
Berat: 224 kg
Harga: $38,888

Kembali ke Daftar Isi↑

12. ZEV LRC-X

Jarak antar sumbu roda 177 cm. Jadi lebih panjang 15 cm dibanding Harley Davidson Super Glide. Pengendara nyaman dengan duduk tegak dan kaki juga nggak capek karena ada ruang yang cukup lega. Motor elektrik ini masuk kategori skuter.
Jadi ingat Yamaha Nmax sama Honda PCX.


Kapasitas baterai 12,9 kWh. Nggak gedhe-gedhe amat.
Kata produsennya sih, motor ini kuat di tanjakan. Tapi pasti mereka belum pernah ngetes motor mereka di tanjakan Sitinjau Lauik.

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 300 km
Kecepatan Maksimum:  150 km/h
Torsi Maksimum: -
Power Maksimum: 40.2 hp (14.7 kW)
Berat: 224 kg
Harga: $15,950

Kembali ke Daftar Isi↑

13. MISSION R

Tak banyak yang bisa kita ketahui tentang motor elektrik yang satu ini.
Motor elektrik ini pernah muncul di tahun 2013.
Buatan Amerika dengan tampilan Superbike  yang kece banget.


Baterainya 17 kWh dan motor ini mampu melaju 0-100 km dalam 3 detik.
Sayangnya, kabar terakhir mengatakan bahwa perusahaannya mengalami kebangkrutan.
Dan belum ada yang mau beli perusahaan itu. 
Hlah, kok dipajang di sini? Habis tampangnya keren, sih. 

Keterangan lainnya:
Jarak Tempuh Baterai: 225 km
Kecepatan Maksimum:  241 km/h
Torsi Maksimum: -
Power Maksimum: 160 hp
Berat: -
Harga: $30,000

Kembali ke Daftar Isi↑

OK. Sampai di sini dulu pembahasan tentang Motor Elektrik Indonesia dan Dunia. Dan dengan berjalannya waktu, tentunya akan semakin banyak motor elektrik yang bermunculan di dunia ini.
Saya demibara, pamit mundur.
C ya next time N bye-bye...

*Catatan: Harga motor-motor elektrik di atas bisa berubah sewaktu-waktu.

Read Also:

Related Posts
Disqus Comments